Loyalitas dan Komitmen dalam Organisasi 

Loyalitas merupakan kesetiaan terhadap sesuatu baik itu dalam hal pekerjaan maupun organisasi. Sedangkan komitmen adalah sifat mau bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dipilihnya.

Loyalitas para anggota sangat diperlukan dalam keberlangsungan kehidupan organisasi. Tertanamnya sifat loyalitas menjadikan anggota organisasi memiliki kesadaran sehingga dia akan mengerjakan pekerjaan nya dengan baik untuk organisasi tersebut. Sikap yang loyal tercermin dari perilakunya yang menghargai setiap keputusan di organisasi tersebut, sehingga dengan semaksimal mungkin dia akan menaati setiap peraturannya. Sikap loyalitas juga menjadikan setiap anggota dalam organisasi tersebut memiliki sifat kebersamaan dalam menjalankan kegiatannya. Seperti pepatah yang mengatakan “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.” Dengan adanya sifat kebersamaan itu maka semua pekerjaan dalam suatu organisasi akan dikerjakan dengan lebih efektif dan efisien.


            Bayangkan bila loyalitas itu tidak tertanam dalam setiap anggota organisasi, maka kekacauan akan selalu terjadi. Anggota tersebut tidak betah berada dalam organisasi tersebut sehingga tugas-tugas yang diberikan kepadanya tidak akan bisa selesai. Tugas-tugas yang berantakan tadi pasti akan mengganggu pekerjaan organisasi yang lain, karena setiap tugas dalam organisasi itu merupakan suatu kesatuan. Yang artinya bila ada satu tugas yang tidak selesai maka akan mengganggu pekerjaan yang lain. Selain itu, tidak adanya loyalitas akan menjadikan banyak pemberontak dalam organisasi tersebut. Memberontak dari hal-hal kecil seperti tidak menaati peraturan, sampai keluar dari organisasi tersebut walaupun tugasnya belum selesai. 

Sedangkan sikap berkomitmen diperlukan agar anggota memberikan tanggung jawab dalam oraganisasi tersebut. Setiap anggota harus mau berkomitmen dalam menjalankan tugasnya. Bayangkan bila anggota tersebut tidak memiliki komitmen yang kuat, maka barang tentu dia akan lalai dalam menjalankan tugasnya. Sehingga dapat berdampak kepada tugas-tugas lain yang berhubungan. 

Kedua sifat ini sangat diperlukan dalam organisasi. Seperti diketahui, organisasi tidak dapat berhasil kalau hanya dijalankanoleh satu orang saja. Organisasi harus dijalankan oleh semua anggota. Bayangkan apabila semua anggota tidak memiliki kedua sikap tadi, maka bisa dipastikan bahwa organisasi itu akan gagal menjalankan misinya.

            Pembentukan loyalitas dan komitmen dapat dilakukan melalui berbagai cara. Yang pertama adalah dengan merekrut orang-orang yang mau berkomitmen terhadap organisasi tersebut. dengan cara ini dapat dihindari orang-orang yang hanya ingin bergabung organisasi karenahanya ikut-ikutan teman sehingga tidak memiliki rasa tanggung jawab dan cinta kepada organisasinya. Yang kedua adalah memberikan pengetahuan tentang apa organisasi itu, sejarah dan tujuan organisasi. Hal ini bertujuan untuk menamkan nilai-nilai organisasi kepada anggota baru, sehingga muncul rasa cinta dan bangga akan organisasi tempat dia bernaung. Yang ketiga adalah memberikan kepercayaan kepada anggota. pemberian kepercayaan sangat  diperlukan agar anggota merasa dihargai sehingga akan semakin menambah loyalitas dan komitmen dalam organisasi tersebut.

            Hal yang dapat dilakukan oleh pengurus adalah memberikan contoh yang baik kepada para anggotanya. Hal ini dapat dilakukan dengan menjadi teladan badi anggotanya, berjiwa besar, dan mau menghargai kritik dan saran yang membangun dari para anggotanya. Bayangkan apabila para pengurusnya saja tidak memberikan contoh, anggota pun pasti tidak akan respek sehingga loyalitas dan komitmen yang sejak awal dipupuk menjadi hilang bergitu saja. Hal ini akan membuat organisasi itu akan bubar dengan perlahan-lahan. 

            Komitmen dan loyalitas merupakan hal yang paling primer yang harus dimiliki oleh para anggota organisasi. Bila para anggota telah memiliki kedua sikap ini, maka jalannya sebuah organisasi akan mudah. Walaupun badai menghadang dan ombak menerjang tidak menganggu kehidupan berorganisasi melainkan menjadi batu loncatan yang menjadikan suatu organisasi menjadi semakin kokoh dan satu.