Hari ini diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Hari ini mengacu pada 1 Oktober 1965 yakni peristiwa kudeta pemerintahan Bung Karno oleh PKI yang beraliran komunis. Terlepas dari benar tidaknya sejarah tersebut, Gerakan ini berhasil ditumpas dan menjadi saksi bahwa Pancasila telah selamat dan menang atas komunisme di Indonesia.
                Bila dikaitkan dengan peristiwa sekarang, apakah Pancasila masih menjadi pemenang di rumahnya sendiri? Ataukah Pancasila sudah tidak sakti lagi?
Kalaulah kita coba melihat kondisi yang terjadi saat ini, masih pantaskah kita berteriak Kesaktian Pancasila?

1.       Ketuhanan Yang Maha Esa
Fungsi Agama sebagai kontrol atau pengawas perilaku manusia tidak berjalan baik. Bahkan Agama yang baik dan suci itu dijadikan alat untuk menindas kelompok agama lain. Toleransi Nol yang ditunjukkan oleh kelompok minoritas yang menyebut diri sebagai kelompok mayoritas sangat-sangat mencederai sila ini.

2.       Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Keadilan merupakan perlakuan adil terhadap hak dan kewajiban antar warga Indonesia. Kesewenang-wenangan jelas masih terlihat di negeri ini. Lagi-lagi adanya kelompok yang menyatakan memiliki derajat yang lebih tinggi dengan kelompok lain sehingga terjadi perampasan hak kelompok tersebut.
Atau kemanusiaan yang beradab? Kemanusiaan yang berjalan atas dasar etika, nilai dan norma. Tidak sedikit kelompok yang menghina bahkan merendahkan kelompok lain.
Membela kebenaran tidak lagi ditemukan. Membela yang bayar? Itu sudah pasti.

3.       Persatuan Indonesia
Indonesia milik kelompok A! Indonesia milik kelompok B! Inilah yang terjadi. Bhineka Tunggal Ika hanya semboyan.
Musuh Indonesia bukan lagi dari negara luar, melainkan bangsanya sendiri.
Rela berkorban untuk bangsa dan negara? Jangan harap. Untuk kelompok sendiri? Tentu

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, dalam Permusyawaratan Perwakilan
Musyawarah untuk kepentingan bersama? Omong kosong! Yang ada adalah Musyawarah untuk kepentingan kelompok, partai, golongan tanpa menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, harkat dan martabat manusia.

5.       Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Darimana bisa disebut adil kalau hak-hak rakyat masih dirampas oleh koruptor-koruptor diastas sana? Trias Politica sudah berubah menjadi Trias Corruptica. Bersama kita menindas yang lemah.

                Sekali lagi coba kita renungkan. Dengar dan cermati!
Apakah masih pantas kita sebut Kesaktian Pancasila ketika kelima sila tersebut sudah dikhianati dan ditinggalkan?
Mungkin tulisan ini bukanlah tulisan yang baik. Tulisan yang baik adalah tulisan yang memberikan solusi dalam setiap kisah-kisahnya bukan sekadar kritik.  Saya hanya berharap tulisan ini dapat mendorong kawan-kawan pembaca untuk lebih peduli terhadap eksistensi kelima sila Dasar Negara ini dalam kehidupan kawan masing-masing. 
Garuda Pancasila, akulah pendukungmu!
Patriot Proklamasi, Sedia Berkorban Untukmu!
Pancasila Dasar Negara,
Rakyat Adil Makmur Sentosa!
Pribadi Bangsaku,
Ayo Maju-maju!
Ayo Maju-maju!
Ayo Maju-maju!

Referensi ;
Pancasila, Kedutaan Besar Indonesia Den Haag

 Oh iya, tepat hari ini juga diadakan pelantikan Anggota DPR-DPD. Dan dimalam ini, mereka anggota dewan yang terhormat, kembali mencederai Pancasila. Proses Pemilihan Pimpinan hanya berpihak kepada kepentingan golongan, terkotak-kotak pada masing-masing kubu dan saling serang seperti tidak mengenal yang namanya etika.