3 Maret 2014

Indofood Leadership Camp nantinya akan lebih sering disebut dengan ILC atau BISMA.
       
Perjalanan panjang menuju ILC dimulai dari masuknya sebuah sms. SMS tersebut berisi undangan untuk mengikuti interview BISMA (Beasiswa Indofood Sukses Makmur). SMS yang singkat, dan gak jelas. (kenapa gk jelas?) saya bisa berpendapat demikian karena dalam sms tersebut tidak ada tercantum Apa itu BISMA, siapa yang mengadakannya dan untuk apa itu? Dengan rasa kebingungan yang spesial dan ditambah kemampuan kepo saya yang bisa dikatakan diatas rata-rata, (kalau orang lain mungkin sering ngepo profil orang dari media sosialnya. Menurut saya itu hal biasa, saya juga bisa. Ya bisa, namun tidak biasa. Saya lebih senang untuk ngepo akun mahasiswa di portal kampusnya, kalau di UI misalnya ada namanya SIAKNG.) Berbekal kemampuan itu dan didukung oleh modem saya tercinta yang katanya anti lelet, dengan mudah saya bisa menemukan sedikit banyak info mengenai BISMA, mahkluk misterius itu.
Dari sedikit banyak info tersebut, dapat saya simpulkan bahwa BISMA itu merupakan beasiswa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses Makmur melalui Yayasan Karya Salemba Empat kepada mahasiswa 14 Perguruan Tinggi Indonesia. Nah, ILC itu merupakan program pelatihan kepemimpinan oleh Indofood tersebut. Saya pun teringat kalau dulu saya pernah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat, dan ditolak, (Mungkin di lain kesempatan akan saya ceritakan kisah panjang saya sebagai pemburu beasiswa yang bisa dikatakan tragis.) Karena saya pernah ditolak dan tidak diterima, perasaan bingung pun bergejolak di dalam dada. Aku kudu piye tweeps? 

        Jiwa auditor (masih menjadi cita-cita) saya pun keluar, saya tidak bisa begitu saja mempercayai SMS yang tidak sopan itu. Perjuangan pun mulai dengan menghubungi semua nomor kontak pengurus KSE UGM yang ada di HP Nokia saya, sms demi sms saya kirimkan untuk memastikan info tersebut. Balasan yang saya dapat cukup normatif, semua bilang bahwa saya datang aja ketika interview nanti. Semua jawaban menggantung. Karena merasa tidak mendapat infornasi yang mengenyangkan, surat elektronik pun saya kirimkan ke contact@karyasalemba4.org, namun sayang saudara-saudara tidak dibalas. (sedikit galau) 
Berbekal balasan-balasan tersebut akhirnya saya memberanikan jiwa dan raga untuk mengikuti inteview tersebut. Tepatnya, Sabtu 20 September 2013, di Farmasi UGM. Datanglah saya dengan setelan kemeja, jeans, dan motor pinjaman teman kontrakan. Kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai BISMA dan ILC oleh perwakilan Indofood dan KSE. Seingat saya kemarin ada Pak Christian dan Pak Hengki yang memberi pemaparan sedikit mengenai ILC. Mendengar penjelasan beliau beliau ini, saya bukan semakin tertarik malah agak takut dan bimbang. "ILC ini nantinya akan memakan waktu kalian, nantinya kalian akan sering absen kuliah, jadi daripada nanti kalian lolos namun tidak menyanggupi persyaratannya lebih baik kalian pulang saja," sedikit kata dari Pak Christian yang menurut saya cukup tegas. Selain itu, disebutkan juga kalau interview akan berlangsung dalam Bahasa Inggris, membuat hati semakin berdebar-debar. (derita TOEFL kepala 4)

Bla bla bla. 
Singkat kata, akhirnya interview pun dimulai. Yang mendapat giliran pertama adalah lebih dahulu datang. Beruntung lah saya, karena dipanggil awal, yah sekitar kloter ke-4 lah. 

        Saya diinterview oleh seorang ibu yang baik hati dari Indofood. Seperti interview umumnya, kebanyakan pertanyaan seputar diri sendiri dan tidak berbahasa Inggris, ya tidak berbahasa Inggris. (Keberuntungan saya yang kedua), padahal sesaat sebelum saya diwawancarai, ketika Ibu tersebut sedang asik membaca berkas saya, saya menoleh kesamping dan mendengar percakapan berbahasa Inggris, dan yang mewawancarainya kalau tidak salah Pak Christian. (pengen rasanya langsung keluar dan lari dari kenyataan itu)
Salah satu pertanyaannya adalah mengenai cita-cita. Selain itu diperpanjang dan dikorelasikan lah motivasi, guna ILC nanti buat si mahasiswa, dan motivasi kuliah. Interview pun ditutup dengan ucapan terimakasih saya kepada Ibu tersebut. Kalau dihitung-hitung, interview tersebut hanya berlangsung sekitar 20 menit, cukup sebentar.

        Kemudian, keluarlah saya dengan perasaan yang galau. Galau, ntah apa hasilnya. Saya pun berpasrah diri kepada Tuhan, saya percaya apapun yang terjadi, itulah yang terbaik bagi saya.
Oh iya, pada saat itu, saya ijin langsung pulang karena jam 1 siang ada kegiatan makrab untuk menyambut kawan-kawan baru dari angkatan 2013. 

Hari demi hari berlalu. Dilewati dengan doa kepada Tuhan agar diberi kesempatan bergabung dengan keluarga Karya Salemba Empat. 

Akhirnya pengumuman pun keluar di web KSE yang dishare lewat grup FB SINKOM.
Hasilnya....

Posted on Senin, Maret 03, 2014 by si suar sair

No comments

2 Maret 2014

                Hari ini adalah pertemuan pertama bagi kami, supertentor dan supersiswa, dalam kegiatan SUPERBEDJO 2014. Saya bisa bertemu dengan kawan-kawan KSE UGM setelah agak sekian lama tidak bertemu. 
(FYI : Pertemuan terakhir di Stasiun Tugu, 15 Februari 2014, pada saat pemulangan para calon calon pemimpin muda setelah di bina dan dilatih di kawah candradimuka Akademi Militer Lembah Tidar, Magelang.)

Hal ini cukup menciptakan senyum untuk menyambut hari indah ini....


Posted on Minggu, Maret 02, 2014 by si suar sair

No comments