23 Juni 2014

                Seorang teman pernah bercerita. Saat itu dia sedang berkunjung ke Universitas Riau di Pekanbaru. Terdapat sebuah rumah sakit jiwa tak jauh dari kampus tersebut, jadi bisa dikatakan tinggal di sekitar orang yang sakit jiwa. Suatu ketika, dia bertemu dengan pasien rumah sakit tersebut. Pasien tersebut bertanya, “Sudah berapa lama Pak sakitnya?” Teman tersebut heran dan bingung, “Ini mereka yang sakit, kenapa saya yang dituduh sakit?”
                Bukankah hal ini juga terjadi pada kita kawan-kawan?
                Ketika semua orang melakukan kesalahan dilingkungannya, sementara ada satu orang tidak. Namun justru si satu orang tersebutlah yang dikatakan orang yang jelek, buruk. Dikatakan sok suci, sok benar. Hal-hal itu dikatakan wajar, bahkan ketika ada yang mempertanyakan justru disuruh untuk memakluminya.

                Hal ini juga terjadi di lingkungan kampus. Kawah Candradimuka tempat intelektual muda digembleng. Lingkungan kampus yang seharusnya bersih kini tercoreng dengan berbagai perbuatan yang tidak pantas. Simple saja, TITIP ABSEN. TA saat ini bukanlah hal yang memalukan.  Dianggap suatu kewajaran, bahkan terang-terangan minta di TA-in dan dengan bangganya memberitahukan kepada orang lain kalau pernah melakukan tindakan tidak terpuji itu.  Dimana lagi rasa malu itu??

                Disini saya bukanlah orang yang sepenuhnya berintegritas. Tapi saya menjunjung tinggi dan berkomitmen tinggi untuk mengedepankan integritas dalam setiap kegiatan saya. Ini tekad saya. Silahkan pukul, tampar dan maki, jika saya melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Saya tidak akan marah, saya akan memeluk anda dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas teguran kerasmu itu kawan.
Dan Saya  berpesan kepada kawan-kawan mahasiswa, junjung terus integriitas dan idealisme mu kawan-kawan. Janganlah terbawa arus keburukan-keburukan dunia itu. Jadilah mahasiswa yang berada di jalan yang benar. Jangan membiasakan yang salah kawan-kawan.

Ada suatu quotes yang mengatakan, “Saat ini orang-orang berada terlalu kekanan, sehingga ketika saya ditengah, mereka mengatakan kalau saya ini kiri.”
Apa yang bisa dilakukan? Ngikut dengan mereka yang kekanan? Ataukan tetap ditengah menjaga nilai-nilai dengan konsekuensi dianggap sebagai orang jelek?

Ijinkan saya mengutip kata-kata dari Tan Malaka. Beliau pernah berkata, “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.”
Jika idealisme kawan-kawan hilang, kekayaan apa lagi yang bisa kalian banggakan?

Terima kasih

Salam



Sedikit penutup, seperti yang biasa saya letakkan di bawah tulisan sederhana saya,
“Lebih baik menulis jadi sampah, dari pada tidak menulis karena akan jadi sampah dipikiran. Dan lebih baik jadi mahasiswa menulis jelek dari pada jadi mahasiswa jelek karena tidak menulis.”
- Prof. Mubyarto, dengan sedikit pengubahan.

Posted on Senin, Juni 23, 2014 by si suar sair

No comments

14 Juni 2014

Topik : “Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”

Nantikan rilis dari kami mengenai debat Capres 15 Juli nanti.
Salam...

Posted on Sabtu, Juni 14, 2014 by si suar sair

No comments

7 Juni 2014


nungnga naeng bot be arikki
tokkin nai suda ma nag gogokhi
ho nama anak hasianku
naboi manjujung goarhi
hutaonton do marhoi-hoi
nang marsali nang manggade pe hu ae
asa sahat pinarsittami
tung boi hasea ho muse
i ale anak hasianku
tung burjuhon ma amang nasikkola i
bereng akka nahasea i
nasinuan tubu do nidapotnai
bereng au napuas paison nalea binaen ni pogoshi
jujung goarhi amang
iama so suda gogongki
sai sukaonku do pasikkolahon ho ale amang
molo hasea ho muse anggiat boi ho pangusandeanhi

Posted on Sabtu, Juni 07, 2014 by si suar sair

No comments

1 Juni 2014




Tepat 69 tahun lalu, Bung Karno mengucapkan kalimat tersebut dalam sidang I BPUPKI. Kalimat tersebut memuat kata "PANCASILA" yang menjadi dasar negara Indonesia. Sebuah kata luar biasa yang menjadi dasar negara Bangsa Indonesia. Atas latar belakang inilah mengapa 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
Jika Anda mencari apa yang paling baik untuk dijadikan dasar negara?"
Maka dengan tegas saya menjawab, "Pancasila adalah yang Anda cari!"
Terbukti ketika Bung Karno memperkenalkan Pancasila dalam Sidang Kongres di Amerika Serikat, Bung Karno mendapat sambutan hangat dari para tokoh Amerika. Bahkan Bung Karno menawarkan Pancasila untuk diadopsi oleh berbagai Negara. Bisa diliha dari nilai-nilai yang dimiliki oleh Pancasila tersebut, Ketuhanan, Keadilan, Persatuan, Mufakat atau Demokrasi, hingga Kesejahteraan.
Ada satu nilai yang menjadikan Pancasila berbeda dan begitu spesial bila dibanding dengan dasar negara lainnya, yaitu Toleransi. Nilai ini terbukti mampu menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Seperti yang Anda ketahui, Indonesia adalah negara dengan tingkat keanekaragaman yang paling tinggi dibanding negara lain. Indonesia mampu berdiri diatas perbedaan itu. Bila anda bukan orang Indonesia, Anda pasti akan bingung, heran dan merasa gila. Anda akan berpikir,
“Bagaimana mungkin orang yang berbeda suku bisa berjalan bersama?”.
“Bagaimana mungkin, orang yang berbeda agama bisa tidak saling membenci”.
Tapi itu tidak perlu anda bingungkan, lihat saja faktanya. Disini kami mampu hidup rukun, hidup bertetangga bahkan bekerja sama dalam satu tim tanpa mempersoalkan adanya perbedaan-perbedaan itu. Inilah yang menjadikan kami berbeda dengan negara lain.
Anda tidak Percaya?
Silahkan datang, Kami siap menyambut anda dengan toleransi kami…

Tapi jika Anda datang untuk mengganggu PANCASILA kami, jangan salahkan kami jika keramah tamahan kami berubah menjadi kemarahan yang luar biasa.
Karena Pancasila adalah Jiwa Kami...
Pancasila Harga MATI!!!



Salam…

Posted on Minggu, Juni 01, 2014 by si suar sair

No comments