Selamat Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke-69, Jayalah Indonesiaku.
                Hari ini aku masih diberi kesempatan untuk merayakan Dirahayu Ke-69 negeriku tercinta. Sebagai mahasiswa yang tahun ini memasuki tingkat 3 dan dikelilingi oleh kawan-kawan dari kaum terpelajar menjadikan peringatan kemerdekaan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Di tahun ini Aku punya mimpi. Mimpi dimana Indonesia adalah negara yang besar, disegani semua negara di dunia.
Menurutku  penghambat kemajuan Indonesia bukanlah dari rendahnya intelegensi rakyatnya. Berkali-kali aku membaca anak Indonesia menyabet medali emas di Olimpiade Internasional. Selain itu, diantara lulusan universitas ternama dunia, lulusan yang berasal dari Indonesia tidaklah sedikit. Menurutku penghambat utamanya adalah rendahnya integritas di kalangan kaum intelektual tersebut.  Baru kemarin ada berita yang menyebutkan Rektor USU, orang nomor 1 di tempat penggemblengan kaum terpelajar Indonesua, di periksa KPK terkait dugaan korupsi pengadaan gedung. Setahun lalu, Yang Mulia Hakim MK, orang yang sangat dihormati juga yang menjadi orang nomor 1 di bagian penegakan hukum, ditangkap KPK terkait kasus suap Pemilu.  Tak ayal, ada lelucon yang menyebutkan “Budaya Indonesia adalah Budaya Korupsi.”
Di mimpiku ini jelas tergambar dimana nantinya para pemuda berdiri diatas dan bekerja atas dasar integritas yang kuat. Dimana kepentingan umum adalah nomor 1. Tidak ada yang namanya korupsi dan segala macam tetek bengeknya.  Sebab menurutku , Indonesia ada bukanlah untuk diriku, namun ada untuk anak-cucu ku. Mewarisi Indonesia dalam keadaan baik adalah tanggung jawab kami, generasi muda Indonesia.
Salam.


Bagimu Negeri kami berjanji,
Bagimu Negeri, kami berbakti
Bagimu Negeri, kami mengabdi,
Padamu Negeri, jiwa raga kami.