Silahkan baca dan pahami kisah di bawah ini.
Disalah satu daerah, ketika sedang berlangsung Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke- 69, tiba-tiba hujan turun sangat deras. Bagaikan air yang tersembur dari tanki mobil pemadan kebakaran. Semua peserta upacara dilapangan basah kuyup, kecuali inspektur upacara yang berdiri dipodium kehormatan dan para pejabat maupun orang-orang penting yang berada di Tribun Kehormatan. Mereka aman, tidak kena hujan.
Sebagian besar peserta yang berbaris dilapangan tempat upacara, dengan pakaian yang telah basah kuyup berhamburan, berlari keluar dari lapangan. Masing-masing orang mencari tempat yang terlindung dari curah hujan untuk berteduh. Namun sebagian lagi tetap bertahan berdiri, berbaris meskipun pakaian dan tubuh mereka basah kuyup di guyur air hujan.
- Bisakah kita mengatakan bahwa mereka peserta upara yang tetap bertahan dilapangan mengikuti upacara sampai selesai meskipun dengan tubuh basah kuyup dan ada pula yang menggigil, gemetar kedinginan, adalah orang-orang yang memiliki jiwa patriotisme dan rasa nasionalisme yang tinggi ?. Atau sebaliknya, bahwa mereka sesungguhnya adalah sekumpulan orang-orang penakut yang tolol?
- Lalu bagi mereka yang lari berhamburan mencari tempat berteduh, bisakah kita anggap mereka sebagai orang-orang yang tidak punya jiwa patriotisme dan kurang mencintai tanah air-nya? Atau sebaliknya, bahwa merekalah sesungguhnya orang-orang berani yang telah merdeka dalam hal menentukan sikap?
- Bagaimana dengan inspektur upacara yang berdiri aman dipodium kehormatan yang beratap, dia tidak kena air hujan?. Lalu bagaimana pula dengan para peserta upacara yang duduk tenang-tenang di tribun yang beratap sehingga mereka terlindung dari hujan, tidak basah kuyup ? Apakah jiwa patriotisme dan rasa nasionalisme mereka tinggi ?,
Selamat HUT Kemerdekaan RI-69. Merdeka untuk jadi orang cerdas. Merdeka untuk tidak sakit masuk angin dan demam. Merdeka !!!
_____________________poltong@y ahoowu.com
Postingan ini saya
dapatkan dari postingan di Facebook dosen saya, Pak Murbanto Sinaga, dosen FE USU (sekarang FEB USU).
Postingan ini sengaja saya share
kepada kawan-kawan disini. Saya sendiri belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan hati saya. Setiap kali
terlintas satu jawaban, entah kenapa ada jawaban lain yang terlintas di
benak saya dan mematahkan jawaban saya yang sebelumnya.
Untuk saat ini, lagu ini lah yang saya jadikan jawaban terhadap segala pertanyaan diatas.
Bagimu Negeri kami berjanji,Bagimu Negeri, kami berbakti
Bagimu Negeri, kami mengabdi,
Padamu Negeri, jiwa raga kami.
Ini merupakan renungan yang berat bagi saya, semoga nanti saya dapat menemukan jawaban terbaik yang benar-benar memuaskan nurani saya.
Salam.
0 komentar:
Posting Komentar